Pagi ini seperti biasa aku masih sakit. Gak enak badan, karena mungkin hamilku yang saat ini begitu riskan, lemah sampai badanku sendiri tak mampu menerima kegiatan yang berat-berat. Duh gusti, belum lagi Budeku mendiamkan aku gara2 aku gak doyan makan, susah sekali makan, entahlah kehamilan ini bener2 sangat rewel dan begitu berat buat aku. Aku merasa seakan - akan semua orang menjauhi aku dan gak mau dekat. Mungkin di mata mereka aku buruk sekali. Atau aku terlalu sensi saja. Yang jelas, aku terang2 sama Alloh sempet berdoa yang bernada rasa putus asa yang mendalam. Tuhan, andaikan kau kabulkan doaku, aku ingin jika harus memilih, kuserahkan nyawaku ini disaat kelahiran anakku, dan biarlah anakku bersama suamiku menghadapi kehidupan yang baru di Tegalsari sedangkan bude dan nenek tetap di Candi. Jadi mereka gak perlu kurepotkan dengan keberadaanku. Semua akan jauh lebih baik tanpa aku. Tuhan, sebentar lagi entah, mungkin aku jauh lebih tidak berguna, karena aku tidak punya lagi sesuatu yang bisa diandalkan, aku hanya akan menjadi benalu dan menambah beban hidup yang semakin sulit ini. Aku minta maaf kepada semua orang...............................semoga semuanya bahagia.
Senin, Mei 26, 2008
Senin, Mei 19, 2008
Aku gak habis pikir
Kenapa sih tanteku di Kendal (anak kakaknya nenekku di Kendal) sampai hati mengutarakan maksudnya untuk meminjam emas 10 gram, harta peninggalan nenekku. Kalau boleh sudah sejak dulu emas itu buat biaya adikku yang kuliah, buktinya adikku terlunta - lunta di perantauan di gunung pati, dan adikku di SMA di kendal entah kondisinya seperti apa. Yah, ayah dari dulu tergantung nenek, penopang hidup semua nenek, sekarang nenek dan ibu pergi, adik2ku kasian. Aku hanya bisa pasrah, aku berdoa pada Tuhan semoga Engkau lindungi dan jaga baik2 adikku dari keterlantaran dan ketidakberdayaan ini.
Diposting oleh titin di 15.12 0 komentar
Capek aku dengan hidup
Ini hanya sebuah curhatan kecil. Kupikir tak semua orang mau membaca blogku atau webku. Tentu saja memang sengaja tidak kubuat terkenal biar aku bisa berbicara dan bercerita semauku tanpa seorangpun tersinggung.
Perjalanan hidupku membuatku sangat capek. Aku sedih sekali. Aku ini tidak berguna sama sekali. Aku tau aku tidak sanggup jika harus ikut menopang hidup ayah dan adik2ku di Kendal, keluarga suamiku di Tegalsari ataupun memenuhi keinginan2 nenek serta budeku yang selalu dengan cepatnya bikin keputusan untuk hutang sana sini untuk menambah modal padahal harga barang dari hari ke hari naik. Akibatnya modal tidak kembali, untung nyaris tidak ada. Bagaimana harus melunasi hutang itu. Aku sedih setiap kali aku berpikir bagaimana aku harus melunasi hutang2 budeku. Seumur hidup aku belum pernah terlilit hutang. Tapi kini aku harus melunasi hutang di pegadaian yang belum lunas juga dan aku yakin beberapa ratus ribu yang lain yang budeku pinjam dari badan lain. Ya Tuhan, semoga aku masih punya kekuatan menghadapi orang2 yang tidak sepaham denganku. Aku mungkin dulu masih sanggup, karena aku single dan pekerjaanku masih baik2 saja.
Sementara aku masih harus jajan dan jajan karena bude sering kali tidak masak. Aku bingung uang bulanan yang kuberikan separoh dibuat untuk bayar hutang,jadi kan tinggal sedikit, trus bagaimana buat hidup satu bulan. Aku memang berhutang budi banyak, dia yang mencuci bajuku dan memasak nasi dan lauk tiap hari karena aku tidak bisa capek2 karena kehamilanku yang sekarang benar2 riskan. Tapi aku bingung dengan sikap Budeku yang justru membuat hidup ini sepertinya tambah berat saja.
Sementara hari ini adikku yang kecil sms, intinya dia mau piknik minta uang.
Aku kadang gak enak dengan suamiku, keluargaku lah yang paling besar yang menuntut banyak dariku. Seandainya besok aku gak kerja yah terpaksa aku tidak bisa memberikan apa2. Jika Alloh mengijinkan aku harus kerja, itu karena suamiku pas2an.
Gimana mengatasi semua itu................................................
Sementara mertuaku malah buat sayembara, siapa yang mau mengkuliahkan adik iparku (adiknya masku yang terakhir), dia akan dapat separoh dari nilai rumah Tegalsari. Ah, aku tidak mau berurusan dengan harta warisan. Toh itu janji lesan, lagian jika aku menyekolahkan adiknya aku juga harus menyekolahkan adikku biar adil. Tapi tentu saja aku tidak sanggup, keuanganku tidak semulus perjalanan hidup adikku yang di Jakarta.
Ya...Alloh, tunjukkan aku jalanMu, agar aku tidak salah dalam bersikap. Agar aku tidak menambah dosa dalam hidupku yang membuatku berburuk sangka, agar aku bisa baik2 saja,agar aku tidak pernah nekat mengakhiri kehidupan ini. Tuhan, aku sedih jika seseorang menuntutku dalam bidang ekonomi, karena aku tidak sanggup menyangganya, darimana aku dapat. Apakah jika dua orang bekerja, mereka beranggapan bahwa aku lebih dari cukup? Kenapa sih, mengapa ? Aku sangat berat menanggung beban ini Tuhan. Kucari celah untuk memperoleh rejeki itu tapi sampai sekarang tak kutemukan. Tuhan..........aku harus bagaimana, pintu rejekimu seakan - akan tertutup untukku. Oh, Tuhan, anakku ini pun kelak membutuhkan rejekiMu. Tolong lindungilah dia, jadikanlah dia tidak terlantar dalam hidup ini.Amien
Diposting oleh titin di 14.34 1 komentar
Jumat, Mei 16, 2008
Kamis, Mei 15, 2008
Sudah Laku Semua.............Gagal lagi!
Diposting oleh titin di 07.56 0 komentar
Oh Tuhan........Jeritan hatiku
Diposting oleh titin di 07.41 0 komentar
Selasa, Mei 13, 2008
NGIMPI MAKAN KUE
Diposting oleh titin di 07.51 0 komentar
Senin, Mei 12, 2008
RUMAH
Wow. Itu dambaan setiap orang yang menikah. Mungkin gak hanya orang yang sudah menikah. Bagi orang yang belum menikah rumah adalah salah satu hal yang menunjukkan bahwa orang itu ada peningkatan dalam kehidupan ekonominya. Tapi memang tidak sepenuhnya seperti itu. Itu hanya pandangan orang saja.
Kemaren sabtu, kami janjian dengan salah satu kerabat kami yang kebetulan masih punya andil dalam kepengurusan KPR di Undip dengan pengembangnya. Dia salah seorang yang punya andil pula tentang pembebasan tanah di KPR Undip. Dan kita sempet melihat rumah type 27, kami setuju, meskipun kecil tapi lumayan buat investasi dan mesti kudu nyicil. Yah semoga, jika memang itu rejeki kami, ALloh akan memberikan jalan buat kami. Amien.
Diposting oleh titin di 07.07 0 komentar
Rabu, Mei 07, 2008
PAKAI KEMEJA ?
Gak apa kan. Yang penting istrinya sayang kamu, kamu mau pakai apa aja sama bagusnya kok. Yang penting kita punya rejeki untuk hidup.
Diposting oleh titin di 06.49 0 komentar
Selasa, Mei 06, 2008
MINUM TEH
Diposting oleh titin di 09.04 0 komentar
Senin, Mei 05, 2008
NENEKKU BIKIN KERIBUTAN PAGI
Jam 5 pagi nenek sudah diminta dan ditawari bude ke kamar mandi untuk buang air besar atau apa saja karena biasanya dia jam segitu pun sudah ke kamar mandi, maklum kamar mandi dan WC jadi satu dan sarana itu cuma satu untuk orang serumah yang jumlahnya 4 orang, tapi tidak mau.
Diposting oleh titin di 09.42 0 komentar