Jumat, Maret 20, 2009

PROSES OPERASI CAESAR

Pengen tau tentang Caesar. Kamu pernah mengalaminya ?
Setelah pembukaan ke – 4 dan belum tambah lagi,(aku sudah merasakan sakit) dokter menyarankan aku untuk memilih menunggu atau Caesar. Aku khawatir dengan bayiku, karena aku merasa air ketubanku sudah merembes, berdasarkan informasi jika air ketuban sudah keluar harus waspada, jika kering akan berakibat fatal bagi bayi.

Akhirnya aku terpaksa memilih yang ke – 2 yaitu operasi Caesar.
Aku harus puasa saat itu juga, tidak boleh makan dan minum. Perawat dari Rumah Sakit Roemani, memberiku infuse. Mungkin untuk anastesi, penghilang rasa sakit yang dimasukkan lewat infuse, setelah itu aku diminta menunggu 1 -2 jam untuk operasi, sementara itu bajuku dibuka dan diganti dengan baju operasi dan aku tidak boleh memakai perhiasan, kacamata, atau yang lainnya, Cuma baju operasi saja.

Jam 10.30 operasi dimulai, sebelumnya infuse nya disuntik dengan obat bius, aku diminta untuk tidur miring dan kaki diposisikan ditekuk ke atas. Kemudian dokter memberiku suntikan dibagian tulang belakang. Katanya suntikannya gede banget. Aku kesakitan, rasanya gak keruan, sudah sakit pembukaan bayi di bagian vagina, masih tambah sakit karena disuntik sana sini.
Setelah beberapa menit kemudian operasipun dimulai, awalnya aku dibius local, aku melihat dan merasakan perutku dipegang dan disayat, kakiku naik ke atas karena terkejut, aku ketakutan, mungkin karena itu dokter memberiku bius total. Bahkan anakku lahir pun aku tidak tahu, tiba- tiba suamiku dan dokter membangunkanku “ Mah, Akbar sudah lahir, sehat, cakep dan lucu. “ kata suamiku. Aku samar-samar mendengarnya karena aku masih belum sadar benar. Bius di tubuhku belum hilang, kakiku masih terasa tebal tidak berasa sama sekali. Aku pun merasakan tubuhku dipindah tempat tidur, dari tempat tidur dorong ke ruang kelas 2B kalau gak salah ruang khodijah, khusus untuk ibu melahirkan baik normal ataupun Caesar. Ruangan tersebut terdiri dari 6 tempat tidur. Tapi aku beruntung karena hanya ada 2 orang yang menempati ruangan tersebut, Cuma aku dan satu orang lagi, sedangkan pasien selanjutnya cuma sebentar saja di situ karena melahirkan normal, Cuma 3 hari, sedangkan aku menunggu sampai aku bisa jalan, selama 1 minggu di Rumah sakit. Aku juga membeli obat yang dapat mempercepat operasi kering, yaitu ramuan China (Pianghong) Rp. 400.000 Cuma 6 butir. Bener-bener sakit, aku tidak bisa jalan meskipun 4 hari sudah bisa pulang. Akhirnya 7 hari di Rumah Sakit. Sedangkan anakku di ruang bayi. Aku juga sempet mau pingsan waktu mandi, semuanya terlihat gelap, aku rasanya sesak napas dan tidak bisa bernafas, aku teriak – teriak, sekujur tubuhku terasa lemah, waktu itu hari ke – 2 setelah operasi, aku berusaha berjalan dan mandi sendiri. Perawat memberiku kursi roda dan suamiku memberiku air putih. Agak mendingan.
Ternyata jahitanku panjang sekali, kayaknya tidak dengan dijahit tapi dilem, kurang lebih 15 cm.