Nama Lengkap : Raffi Akbar Pratama
Jenis Kelamin : Laki - laki
Tempat/Tgl Lahir : Semarang, 25 November 2008
Alamat : Candi Losmen No. 3 RT/RW : 02/08 Candi, Candisari Semarang
25 November 2008
Aku lahir tepat pada jam 11.00 di RS Roemani Semarang, Jl. Wonodri Semarang. Beratku 4 kg dan tinggiku 51 cm.Aku lahir Caesar dari Mama Titien dan Papaku Moko. Waktu di rumah sakit, aku bayi paling keras teriakannya, sama seperti temenku yang juga lahir 4 kg waktu itu. Aku belum bisa kenalan, jadi entahlah. Waktu Aku lahir, Aku selalu ingin minum, setiap satu jam sekali aku bangun, makanya suster di Rumah Sakit kewalahan dan bahkan Aku sempet diberikan ke Mama padahal mama waktu itu masih sakit belum bisa jalan dan gerak – gerak cepet. Aku juga sempet nangis gak mau berhenti gara-gara haus dan ASI Mama sedikit.
Setelah 6 jam dari kelahiranku aku bertemu Mama, pertama kali aku mengenal sentuhan Mama dan ASI.
Jam 7 malam, Aku kembali ke ruang bayi, maklum aku masih bayi.
26 November 2008
Jam 3 pagi aku bangun, nangis sekeras – kerasnya. Mama mendengar teriakanku.
27 November 2008
Seperti biasa setelah teriak – teriak aku minta minum. Aku bangun sebelum ayam berkokok ataupun orang – orang masih bermimpi. Setelah jam 8 mandi, aku bertemu dengan Mama. Aku diberi ASI, mungkin Mama bisa beristirahat di Rumah Sakit sehingga ASI nya bagiku segar. Aku minum dengan lahap sampai Aku tertidur di pangkuan Mama. Mama masih belum bisa berjalan dengan lancar.
28 November 2008
Seharusnya aku sudah boleh pulang oleh dr. Diana – dokter kandungan Mamaku, sedangkan dokterku adalah dr. Agustono. Tapi Mama menunggu bekas operasinya jauh lebih baik, dia takut kalau pulang nanti tidak bisa merawatku karena perutnya masih sakit sekali.
30 November 2008
Akhirnya aku sudah bisa pulang dengan Mama ke rumah Mbah yut Tuyem dan Mbah/Emak Mur dengan naik mobil yang dipinjam dari Bu Jayanti. Aku digendong Mbah Dok (Wedok : perempuan). Mobilnya panas sekali, tapi Aku berterimakasih karena telah diantar pulang, sampai rumah aku ngamuk lagi gara-gara di rumah nenek sangat panas. Aku kepanasan.
1-7 Desember 2008
Aku tumbuh seperti anak yang lain, hanya saja aku sering rewel, hobiku menangis sampai – sampai Mama selalu panik menghadapi aku, dia sering menangis dan bertengkar dengan Papa gara – gara aku gak mau diam, dan pada suatu hari badanku merah bentol2, Mama makin panik. Awalnya aku di bawa ke Poliklinik RS. Elizabeth, tapi mama malah takut memberi obatnya padaku, karena enggak yakin, kemudian ke dr. Hapsari /Agustina (pengganti dr. Hapsari), aku diberi fenistil. sampai – sampai Mama menangis terus. Mama mengobati dengan doa dan bedak gatal bayi, dan sempat ke dr. Hapsari(pengganti : dr. Agustina) dan diberi fenistil dan aku disuruh berjemur di panas matahari tiap pagi.Mama capek. Akhirnya 3 hari kemudian aku sembuh. Kemudian Aku kena alergi dingin, aku pilek tiap pagi dan kayak ngorok kalo tidur. karena tidak sembuh2, mama panik lagi, dia membawaku ke Prof. dr. Soemantri, aku diberi obat fenistil dan bisolvon, katanya aku kena alergi dingin. 1 minggu kemudian aku imunisasi, satu minggu kemudian aku tiba – tiba tidak mau minum dan nangis terus, badanku agak hangat dan aku juga masih tidur dengan ngorok. Aku dibawa ke dr. Eny di RS. Roemani karena waktu itu yang praktek dr. Eny, mama tidak yakin dengan dokter Agustono karena selain itu dia tidak ramah sama mama.Apa mungkin mama tidak memberiku ASI, karena aku tidak mau ASI mama. Jadi hanya 1 minggu di Roemani aku minum ASI, setelah sampai di rumah aku tidak mau.dr. Eny menyarankan mama agar aku di rawat opname di RS. Roemani. Awalnya papa tidak setuju, tapi karena aku nangis terus, akhirnya mama dan papa kembali lagi di Roemani. Aku sempet di rawat 3 hari disana. Aku tidak betah, setiap malam aku nangis, dan nangis. Dokter dan suster menyarankan agar aku dibawa pulang saja, karena mungkin mereka kewalahan menangani aku. Setiap mama menjengukku aku selalu tertidur dalam dekapan mama, rasanya kangen sekali sama mama.Bajuku sempet copot semua karena aku aktif bergerak, aku marah karena dokter dan suster menginfusku, sakit kan. Aku sempet menengok sana sini karena tempat PICCU terasa asing buatku. Ada temenku yang sekamar denganku, dia baru aja lahir prematur, beratnya Cuma 1,6 kg. Yang satunya lagi lahir tidak punya anus dan dioperasi, dan satunya lagi lebih kasian karena belum bisa menangis. Mungkin mamanya dulu waktu mengandung dia terjatuh disuatu tempat karena mama mendengar kalau temenku itu kena pendarahan otak. Mama jadi takut meninggalkanku ditempat itu sendirian. Genap 1 bulan aku dibawa pulang ke rumah. Aku diberi dr. Eny obat Sanmol, Kandistatin (aku ternyata sakit sariawan), CEFAT (untuk obat batuk) dan Nipe (obat pilek).
Oh ya selama 1 bulan itu aku sempet ngungsi di rumah tetangga gara – gara nenekku marah-marah terus dan bikin ulah, maklum nenek sudah 100 tahun. Mungkin sikap dia sudah seperti aku. Suka rewel ya.
35 hari tepat mama dan papa membeli roti untuk selamatan.Aku digundul, kalau mau liataku, aku keliatan jelek sekali.
Seminggu kemudian aku kena pilek non alergi. Aku kembali ke dr. Harsoyo di RS. Roemani dan dr. memberiku obat puyer, Sanmol (obat turun panas), dan beberapa obat lupa Mama. Aku sembuh dan panasku turun.
1 minggu kemudian aku kembali ke rumah dr. Harsoyo karena rewel, kata dokter aku harus diberi makan tambahan dan diberi kempeng, ternyata aku tidak mau dikasih kempeng (dot).
2 minggu kemudian aku sakit pilek dan batuk, mama ke dr. Harsoyo lagi di Roemani, dia memberiku obat anti alergi dan anti sesak. 2 minggu kemudian aku sembuh, dan aku dibawa untuk imunisasi DPAT (DPT tidak panas) di bidan Iin (RSB. Bhakti Ibu). Aku sebelumnya waktu pilek juga pernah ke prof. Dr. Soemantri untuk imunisasi hepatitis B dan polio.
Sedangkan BCG dan hepatitis 3 & polio 2, aku dapat dari bidan Sri.
3 Maret 2009
Aku kena batuk dan pilek dari mama, gara – gara mama kecapekan dan ketularan teman mama di kantor. Mama panik lagi. Mama mengajakku ke rumah dr. Harsoyo. Aku diberi resep obat Sanmol (obat panas), Nipe (obat pilek dan flu), cohistan (obat batuk) dan CEFAT (anti biotik untuk infeksi dan radang tenggorokan).
2 minggu kemudian aku sembuh.. Semoga aku bisa sehat terus. Kasihan mama kalau aku sakit dia selalu panik dan inget kakak Adel yang di surga.Sekarang aku sudah 60 cm dengan beratku 8 kg. Diusiaku yang ke 4 bulan (hampir).Aku sudah bisa tengkurap, memegang sesuatu dan mengenali orang.
27 April 2009
Mamaku kesal dengan Mbah Mur, masak aku baru batuk dikeramasi, wah akhirnya batukku ngikil / kambuh lagi. Aku sampai muntah gara – gara batuk. Mama bilang berkali – kali, aku jangan dimandiin selama batuk apalagi setetes air kena kepalaku, nanti batukku tambah. Eh mbah ikut omongannya tetangga, emang aku anaknya siapa sih. Kan anaknya mama Raffi.
Mama sudah ke dokter lagi, cek sakit batukku, CEFAT nya kata dokter mantri (dokter Harsoyo, dokter langgananku kebetulan lagi sakit, ternyata dokter juga bisa sakit ya…he..hee).disuruh nerusi, tapi NIPE dan COHISTAN stop. Aku diberi obat batuk lain yang expektoran dan obat alergi. Diminum 3 kali sepertiga sendok teh. Kini gantian mama, Mbah Mur dan Papa ketularan batukku. He..he..ternyata batukku bisa nular ke orang dewasa juga ya.Waktu ditimbang di Prof dr. Soemantrti, beratku 10 kg panjangku mungkin ada 73 cm. Tapi jangan kuatir bagi yang gendong aku, biasanya bayi akan naik berat badannya pelan-pelan memasuki usia ke – 5 bulan, meskipun bulan sebelumnya naiknya mengerikan, aku pernah dalam waktu 2 minggu naik 1 kg. Ndak usah kuatir ya….
Aku sekarang sudah bisa tengkurap dan membalikkan badan. Aku juga bisa memegang wajah orang, kakiku juga sudah bisa kupegang – pegang.Aku masih suka ngiler dan memasukkan sesuatu ke mulut, aku paling suka memasukkan tanganku ke mulut, kalau tangan yang satu dikeluarin mama tangan yang satunya aku masukkan lagi.Kalau tidur aku tidak bisa nyenyak, kaki dan tanganku gerak sana sini, kadang mama capek memindahkan aku kembali ke bantal soalnya aku tiba – tiba sudah dipinggir kasur.Aku suka mainan yang berwarna warni cerah dan suara gemerincing. Papa membelikan aku mainan putar 4 bulan yang lalu, dan bola warna – warni serta bebek – bebek warna kuning yang kelak ikut mandi denganku kalau aku sudah bisa duduk. Aku juga dapat hadiah boneka gajah kecil warna biru muda dari susu Vitalac karena mama mengirimkan email dan fotoku ke PT. Sari Husada (perusahaan susu yang aku minum).Aku juga suka mainan kerincing2 yang dibelikan papa tapi sayang bahannya dari besi jadi papa tidak berani memberikannya padaku. Aku juga dibawain mainan boneka sinterclass yang kuberi nama pak tua dan rusa yang kuberi nama moa yang kuanggap kambing. Warna merah cerah dari Tegalsari. Papa meminjam, kalau enggak diminta kembali mau papa minta buatku.
27 April 2009
Aku bangun jam 01.00 tengah malam, pengen main, mama masih tidur, meski aku tau mama tidur – tidur ayam, gak konsen kalau tidur. Mama merem, aku sudah pinter nyakar – nyakar dan nepuk – nepuk, wajahnya mama kutepuk dan kucakar pake tangan kecilku. Hehe gak sakit kok, tapi lumayan, mama geli dan jadi bangun.
28 April 2009
Mama capek sekali, aku pun bangun agak siang, meskipun batukku kambuh lagi, aku tidak cengeng, jam 5 pagi aku bangun, sambil mulutku mendesah “Mbu bu bu “ he he aku baru bisa bicara sekenanya dan gak beraturan. Mama tersenyum, “Dah bangun ya lik,” kata mama. Mama membawaku ke kamar ayah. Ayah sengaja tidak seruangan denganku karena kamarnya terlalu kecil buat kita bertiga. Dan mama kemudian mandi, aku digendong papa dan main dengan papa. Jam 5.30 pagi setelah mama mandi, aku disibin pake air anget dan makan pagi, mama membiasakanku begitu. Sedangkan papa gantian mandi. Setelah selesai semua, mama makan pagi dan papa juga, kemudian buru-buru pamitan padaku dan meninggalkanku dengan Mbah Mur. “Lik, jangan rewel, jangan nakal, cepat sembuh ya, mama sayang Raffi.”kata mama padaku. Papa juga, “Dah Raffi, cepat sembuh ya sayang, nanti main lagi kalau papa dah pulang, love you Raffi.”
29 April 2009
Aku sudah bisa mengenal orang – orang yang dekat denganku. Mama, Papa, dan Mbah Mur. Ibu Intut juga. Ibunya Mbak Amel yang sering ngendong aku. Serta Mama Tri dan Mama Yani, mamanya Mbak Irma.
Tadi malam Mbah Kakung Wadak dari Kendal datang dengan Tante Sari dan Om Budi, tapi aku jarang ketemu dengan mereka jadi aku tidak begitu dekat dengan mereka. Mbah Kakung mengendongku, aku melihat disitu ada Mama, aku merengek minta gendong mama, kalau mama pulang kantor pun aku selalu melonjak – lonjak minta gendong mama, aku juga sering minta gendong papa.Usiaku sekarang sudah 5 bulan lebih 4 hari.Tadi pagi aku tidur saat papa dan mama berangkat kerja. Aku sudah disibin dan makan jam 5 pagi. Aku nangis, gak mau susu dan gak mau digendong juga gak mau ditidurkan.Aku lapar. Maklum badanku besar jadi gampang lapar kali ye…he..he..Setelah makan, aku kembali ceria. Jam 06.30 pagi aku tidur.
30 April 2009
Aku tidur jam 06.30 malam, mama menemaniku. Aku baru bangun jam 12.30, aku ikut nonton bola dengan papa meskipun aku belum paham tentang permainan itu, paling aku tertarik dengan warna baju dan lapangan sepakbola.Aku kini mulai tertarik dengansemua barang yang ada didekatku. Aku selalu pengen menarik atau pun memegangnya, badanku udah mulai reflek maju ke depan untuk menjangkau benda itu. Kemaren aku diajak mama ke kamar mandi, aku tertarik dengan suara air yang ditepuk2 mama dan suara air yang jatuh dari gayung dituangkan kembali ke tong.
Sebelum aku tidur sore itu, aku minum obat batuk dan minum air putih, aku mulai suka air putih, seger….. aku kepanasan mama pikir aku masih haus, aku menangis dan reflek bilang UA UA MAMA MAMA sangat jelas, setelah 30 menit dari minum obat, aku dibuatin susu, tapi setelah itu mama sadar, kipas angin didekatkan pada ku aku langsung tertidur.Minumnya tidak jadi kuminum.
Setelah jam 12.30 aku terbangun, aku tidur lagi jam 02.30 malam, papa dan mama ngantuk sekali. Mama kembali tidur disebelahku sedangkan papa tidur lagi di kamarnya, TV dimatikan.
Keesokan hari nya jam 5.15 pagi, mama baru terbangun, mama seperti orang kesetanan, masak air, nanak nasi, masak sayur, lauk dan menghanagtkan lauk tadi malam juga bikin teh buat papa, mama, Mbah dan Mbahyut kemduan mandi setelah papa mandi. Mama tidak sempet memandikan aku. Mama meminta Mbah Mur untuk menyibinku dan makan pagi. Awalnya Mbah bilang nanti, tapi mama bersikeras, dia beralasan untuk membiasakanku makan pagi dan sibin biar nanti kalau kelak aku sekolah sudah terbiasa dan biar aku tidak kena maag dan lagi mama khawatir karena biasanya kalau sudah bilang nanti, Mbah sering menyibinku siang jam 10.00 dan makanku pun jam 10 siang juga menunggu aku bangun tidur, dan aku juga jarang dipanas2in diterik matahari biar batukku sembuh. Yah, memang tidak ada seorangpun yang lebih sempurna yang merawatku kecuali mama yang mungkin sekarang dianggap bawel oleh Mbah Mur dan Mbahyut dan barangkali mama dianggap anak kurang ajar, yah mama demi aku apa kata orang semua dia tidak peduli, bahkan harga diri pun tidak ada artinya buat mama.
Jumat, Mei 01, 2009
BUKU HARIAN ANAKKU
Diposting oleh titin di 16.23
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar